Respect The Other

FEEL FREE TO COPY OR USE THIS PAGE'S CONTENT, BUT RESPECT THE WRITER WITH INCLUDING THE PAGE'S ADDRESS TO WHATEVER YOU WORKING ON.

Tuesday, October 19, 2010

Sisthingk Unilever


Key Of Success Unilever Group Indonesia
Dalam bukunya Greg Roworth mendefinisikan untuk meraih kesuksesan, maka perusahaan harus menerapkan  kunci-kunci kesuksesan. Kunci-kunci sukses itu memiliki peran dan andil penting dalam setiap bagiannya sendiri dalam menjalankan bisnis yang menghasilkan dan juga menguntungkan. Secara lebih jauh maka kami akan mencoba untuk menjelaskan kunci sukses yang terdapat di dalam salah satu perusahaan besar di Indonesia. Perusahaan ini melingkupi hamper semua kebutuhan masyarakat Indonesia, mulai dari personal hygiene sampai ke produk perawatan rumah. Perusahaan tersebut adalah PT. Unilever Indonesia Tbk.
Sejarah singkat mengenai PT. Unilever Indonesia Tbk
PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.
Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini  disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.
Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.
Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para pemegang saham menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi nilai nominal saham dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. C-17533 HT.01.04-TH.2003.
Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk kosmetik.
Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada tanggal 13 Juni, 2000, yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 14 Juni 2000, perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan memberi jasa-jasa penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dengan keputusan No. C-18482HT.01.04-TH.2000.
Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1933.
Perluasan Unilever Indonesia
Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Anugrah Lever (PT AL) yang bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-merk lain atas dasar lisensi perusahaan kepada PT Al.
Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan Texchem Resources Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Technopia Lever yang bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos. Pada tanggal 7 November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian jual beli saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam perjanjian tersebut Texchem Resources Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT Technopia Lever kepada Technopia Singapore Pte. Ltd.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa perusahaan pada tanggal 8 Desember 2003, perusahaan menerima persetujuan dari pemegang saham minoritasnya untuk mengakuisisi saham PT Knorr Indonesia (PT KI) dari Unilever Overseas Holdings Limited (pihak terkait). Akuisisi ini berlaku pada tanggal penandatanganan perjanjian jual beli saham antara perusahaan dan Unilever Overseas Holdings Limited pada tanggal 21 Januari 2004. Pada tanggal 30 Juli 2004, perusahaan digabung dengan PT KI. Penggabungan tersebut dilakukan dengan menggunakan metoda yang sama dengan metoda pengelompokan saham (pooling of interest). Perusahaan merupakan perusahaan yang menerima penggabungan dan setelah penggabungan tersebut PT KI tidak lagi menjadi badan hukum yang terpisah. Penggabungan ini sesuai dengan persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam suratnya No. 740/III/PMA/2004 tertanggal 9 Juli 2004.
Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) telah menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan pengambilalihan industri minuman sari buah melalui pengalihan merek “Buavita” dan “Gogo” dari Ultra ke Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan Ultra telah menyelesaikan transaksi pada bulan Januari 2008.




Kronologi
1920-30    Import oleh van den Bergh, Jurgen and Brothers
1933         Pabrik sabun – Zeepfabrieken NV Lever – Angke, Jakarta
1936         Produksi margarin dan minyak oleh Pabrik van den Bergh NV –            Angke, Jakarta
1941         Pabrik komestik – Colibri NV, Surabaya
1942-46    Kendali oleh unilever dihentikan  (Perang Dunia II)
1965-66    Di bawah kendali pemerintah
1967         Kendali usaha kembali ke Unilever berdasarkan undang-undang penanaman modal asing
1981         Go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta
1982         Pembangunan pabrik Ellida Gibbs di Rungkut, Surabaya
1988         Pemindahan Pabrik Sabun Mandi dari Colibri ke Pabrik Rungkut, Surabaya
1990         Terjun di bisnis teh
1992         Membuka pabrik es krim
1995         Pembangunan pabrik deterjen dan makanan di Cikarang, Bekasi
1996-98    Penggabungan instalasi produksi – Cikarang, Rungkut
1999         Deterjen Cair NSD – Cikarang
2000         Terjun ke bisnis kecap
2001         Membuka pabrik teh – Cikarang
2002         Membuka pusat distribusi sentral Jakarta
2003         Terjun ke bisnis obat nyamuk bakar
2004         Terjun ke bisnis makanan ringan
2005         Membuka pabrik sampo cair – Cikarang
2008         Terjun ke bisnis minuman sari buah














Dalam mengembangkan bisnisnya Unilever memiliki Key of Success berupa :
1.      Penerapan “Vitality for Shareholder” pada perumusan visinya
Vitalitas adalah inti semua kegiatan PT. Unilever Indonesia Tbk. Vitalitas terdapat di dalam produk, karyawan dan nilai-nilai mereka.
Vitalitas mempunyai arti yang berbeda bagi masing-masing orang. Ada yang menganggapnya sebagai energi, yang lain menganggapnya lebih luas lagi sebagai kondisi badan dan pikiran yang sehat – merasakan hidup yang berarti.
Bagaimanapun juga mereka mendefinisikannya, jutaan orang di seluruh dunia menggunakan produk mereka setiap hari untuk meningkatkan vitalitas kehidupan mereka – baik dengan merasa yakin pada diri mereka karena memiliki rambut yang berkilau dan senyum yang cemerlang, mempunyai rumah yang tetap segar dan bersih, atau dengan menikmati secangkir teh yang nikmat, makanan yang memuaskan dan makanan kecil yang menyehatkan.
Sejak abad 19 ketika William Hesketh Level menyatakan bahwa misi perusahaan adalah “menciptakan tempat tinggal bersama yang bersih; mengurangi beban kerja untuk wanita; meningkatkan kesehatan dan meningkatkan daya tarik pribadi, hidup lebih menyenangkan dan berarti bagi mereka yang menggunakan produk-produk kami,” vitalitas telah menjadi jantung usaha mereka.
Vitalitas berarti apa yang harus mereka pertahankan: nilai-nilai mereka, apa yang membuat mereka berbeda, dan bagaimana mereka memberi sumbangsih kepada masyarakat. Vitalitas merupakan ikatan bersama yang menghubungkan produk-produk mereka dan merupakan inti yang tidak ada duanya untuk beroperasi di seluruh dunia.
Misi vitalitas mereka mengharuskan mereka untuk menumbuhkan usaha mereka dengan menangani masalah-masalah kesehatan dan gizi. Mereka memusatkan perhatian kami pada sejumlah prioritas yang mencakup gizi anak dan keluarga, kesehatan jantung dan pengendalian berat badan.
Budaya mereka juga menggambarkan vitalitas. Menambah vitalitas hidup memerlukan standar tertinggi perilaku terhadap setiap orang yang berhubungan dengan mereka; masyarakat yang mereka sentuh dan lingkungan yang terpengaruh.
Permintaan yang terus meningkat akan lebih banyak vitalitas hidup memberi mereka kesempatan besar untuk tumbuh. Cara mereka bekerja dan produk-produk yang mereka kembangkan dibentuk oleh kecenderungan pelanggan, bersama-sama dengan kebutuhan untuk membantu meningkatkan standar kesehatan dan higiene baik di negara-negara berkembang maupun maju di seluruh dunia.

Misi Unilever Indonesia

·         Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi konsumen
·         Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.
·         Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.
·         Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi.
·         Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan memberikan imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham.
·         Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada masyarakat dan lingkungan hidup.
2.      Keterbukaan dalam Struktur Organisasi dan Promosi Dalam Perusahaan
Sebagai seorang sarjana anda memiliki harapan karir tinggi – yang kami yakin dapat dipenuhi oleh Unilever Indonesia. Demikian pula, mutu yang kami cari untuk manajer kami di masa mendatang juga tinggi. mereka berharap para sarjana muda Indonesia mampu memadukan kecerdasan, akal sehat, kedewasaan, kepekaan terhadap orang lain, tingkat tinggi ketrampilan komunikasi dan kemampuan untuk mengarahkan energi dan komitmen anda untuk tugas-tugas yang diberikan.
Mereka mengundang para lulusan Universitas untuk bergabung bersama mereka sebagai ahli khusus atau umum, bagaimanapun juga para lulusan tersebut akan memulai di salah satu dari 7 fungsi usaha utama kami. Bagi mereka yang memiliki potensi nyata akan ditawari kesempatan untuk bekerja di perusahaan-perusahaan Unilever di luar negeri untuk membangun karir mereka lebih lanjut. Lebih dari 50% dari para manajer kami masuk melalui program Magang. Hal ini membuktikan bahwa dalam perusahaan mereka keterbukaan untuk promosi berada di dalam tangan pekerja itu sendiri. Karena banyak perusahaan di luar yang tidak memberikan kesempatan bagi mereka yang brilian untuk sempat berkarya dan meningkatkan jenjang karirnya karena ketertutupan struktur organisasi dan juga promosi dalam perusahaan.
3.      Menciptakan Suasana Kerja yang Kondusif Bagi Pekerja
Menciptakan suasana kerja yang kondusif sangat penting. Hal ini dikarenakan karyawan merupakan faktor penting dalam kaitannya dengan cara mereka menjalankan usaha. Karyawan adalah pusat dari segala kegiatan yang mereka lakukan. Profesionalisme mereka, cara kerja mereka/keseimbangan hidup, kemampuan mereka untuk memberikan sumbangsih secara merata sebagai bagian dari angkatan kerja dengan beragam latar belakang, kesemuanya ini merupakan masalah-masalah yang kami prioritaskan.
Kami tumbuh sebagai perusahaan atas dasar pertumbuhan para karyawan kami. Wawasan ini melatarbelakangi semua upaya kami agar para karyawan tetap sejahtera dan berkomitmen - hal ini jugalah yang membuat kami dapat terus menjalin hubungan yang erat - para karyawan kami di seluruh dunia, melakukan survei dan "pemeriksaan detak" yang kemudian dimasukkan ke arah usaha kami di masa mendatang.

4.      Menggunakan Prinsip Bisnis “Untuk Terus Berkembang Lebih Baik”
Prinsip Bisnis Unilever merupakan standar perilaku bagi seluruh karyawan Unilever di seluruh dunia. Unilever berkomitmen untuk secara terus menerus memperbaiki cara mereka bekerja untuk mencapai tujuan jangka panjang dalam mengembangkan usaha yang berwawasan lingkungan.
Komitmen di dalam prinsip bisnis ini menjadi acuan kami dalam kemitraan dengan para pengambil keputusan kami, menangani tantangan sosial dan lingkungan dan memberikan sumbangsih pada pembangunan yang berwawasan lingkungan.
5.      Disclosure Keuangan Perusahaan yang Jelas dan Transparan
Sebagai perusahaan terbuka yang listing di BEI, Unilever wajib mendisclose semua laporan keuangannya kepada Publik sebagai bentukpertanggungjawaban atas modal yang disetor oleh para stockholder dan juga sebagai peranggung jawaban kinerja manajemen. Laporan keuangan secara peiodis dapat diunduh secara bebas oleh masyarakat di: http://www.unilever.co.id/id/ourcompany/Investor/laporantahunan.asp
6.      Menjadikan Integritas Sebagai Dasar Pelayanan Pada Shareholder
Unilever melakukan kegiatan usaha atas dasar integritas dan menghormati setiap orang, perusahaan dan lingkungan tempat mereka beroperasi merupakan faktor utama yang menjadi tanggung jawab perusahaan mereka.
7.      Selalu Berusaha Memberi Dampak Positif
Tujuan kami adalah memberikan dampak positif dengan berbagai cara yaitu: melalui produk kami, kegiatan dan hubungan niaga kami, melalui bantuan sukarela, dan melalui beragam cara lain yang melibatkan masyarakat (Corporate Social Responsibility).

8.      Komitmen Sinambung Untuk Kerja Sama Jangka Panjang

Kami juga berkomitmen untuk secara terus menerus memperbaiki cara kami mengelola dampak lingkungan dan bekerja untuk mencapai tujuan jangka panjang dalam mengembangkan usaha yang berwawasan lingkungan. Hal ini memungkinkan Unilever mendapatkan tempat istimewa dan juga brand image tersendiri sebagai perusahaan yang berfikir untuk bekerjasama untuk jangka panjang ketimbang hanya untuk eksploitasi terhadap sumber daya yang ada

9.      Menetapkan Standar Perusahaan Dalam Setiap Pengerjaan

Tujuan perusahaan kami adalah menetapkan aspirasi kami dalam menjalankan usaha. Hal ini didukung oleh aturan asas usaha kami yang menguraikan standar usaha yang ditaati oleh setiap karyawan Unilever, dimanapun mereka berada di seluruh dunia. Aturan tersebut juga mendukung pendekatan kami terhadap tanggung jawab pengawasan dan perusahaan. Hal ini menimbulkan quality control yang meningkatkan kepercayaan Konsumen terhadap produk dari Unilever.

10.  Terbuka Dalam Kerja Sama

Kami bersedia bekerjasama dengan para pemasok yang memiliki nilai kerja yang sama seperti perusahan kami dan bekerja dengan standar yang sama seperti yang kami lakukan. Etika usaha mitra usaha kami, sejalan dengan asas etika usaha kami, terdiri dari sepuluh asas yang mencakup integritas dan tanggung jawab usaha yang terkait dengan para karyawan, konsumen dan lingkungan
11.  Keterbukaan Perusahaan Secara Menyeluruh pada Publik
Sebagai perusahaan besar Unilever membuka dirinya seluas- luasnya pada masyarakat untuk dapat lebih mengenal dan dapat mengakrabkan diri dengan perusahaan tersebut. Dengan lebih menghenal dan akrab, maka masyarakat akan lebih cenderung untuk membeli produk dari seseorang atau dari perusahaan yang dekat dan akrab dengan mereka. Berikut di bawah adalah situs yang mendeskripsikan perusahaan secara gamblang:

12.  Promosi Dengan Cara Memberikan Tips
Dalam mendekatkan diri dengan konsumennya, khususnya melalui situs terkait, pihak Unilever memberikan bukan hanya pemaparan tentang perusahaannya, tetapi juga tips-tips yang berguna bagi masyarakat.
Dalam memberikan tips-tips nya unilever tak mau ketinggalan untuk sekaligus berpromosi tentang produknya. Seperti yang dicontohkan di bawah ini:
Dalam kondisi di atas, para pengguna tips tersebut akan selalu teringat oleh 2 produk yang dipromosikan oleh Unilever yaitu Cif dan juga Domestos. Media promosi iniadalah salah satu media promosi yang baik yang menggunakan metode take and give.

13.  Penerapan Standar Yang Dimulai Dari Bahan Baku Produk
Dalam bisnis perusahaan, pertumbuhan berkelanjutan merupakan hal yang sangat penting. Karena itu, kami senantiasa mendorong mitra agar berbisnis dengan cara yang berkelanjutan. Melalui Program Manajemen Kualitas Pemasok (Supplier Quality Management Programme -  SQMP), kami mendorong para pemasok menerapkan standar tertinggi dalam berbisnis. Penerima penghargaan SQMP tertinggi diberikan "Preferred Partner Certification", dimana dituntut memberikan kualitas barang pada level tertentu, pengiriman dalam jumlah dan waktu yang tepat, menawarkan harga kompetitif, flesibel dan menjaga kepercayaan. SQMP mencakup seluruh pemasok Unilever termasuk pemasok kemasan, bahan baku hingga bahan parfum.

14.  Menciptakan Jalur Distribusi Efektif

Dalam melayani para pelanggan, Unilever membutuhkan jaringan distribusi yang besar dan efisien untuk produk kami. Dalam kompetisi yang kian ketat, distribusi produk yang efektif dan merata, menentukan sebuah produk menjadi pilihan pelanggan.
Untuk menjaga dan memperkuat kelangsungan distribusi produk, Unilever memilih untuk membina kerjasama yang harmonis dengan berbagai mitra distributor yang independen. Dengan sistem distribusi yang kuat, Unilever memasok sekitar 550.000 outlet toko dan warung melalui lebih dari 350 distributor yang handal dan terpecaya. Mereka menyalurkan, menyimpan, serta menjual produk-produk dengan kualitas terbaik kepada setiap outlet dari 17 kantor depo penjualan dan dua gudang pusat Unilever, dimana secara terus menerus dilakukan pemantauan dan dukungan kepada setiap distributor
15.  Memberikan Kontribusr CSR Secara Nyata Kepada Masyarakat
Berikut di bawah adalah lampiran hasil laporan dari CSR tahun 2004 PT. Unilever Indonesia Tbk. (Diunduh dari http://www.unilever.co.id/id/Images/ULI-CSR2004_Indonesia_tcm108-88405.pdf)
Dalam Laporan ini menjelaskan tentang salah satu program CSR dari Unilever Indonesia. Unilever mendirikan sebuah yayasan yaitu Yayasan Unilever Indonesia Peduli (UPF). Misi dari Yayasan Unilever Indonesia Peduli (UPF) adalah menggali dan memberdayakan potensi masyarakat, memberikan nilai tambah bagi masyarakat, memadukan kekuatan para mitra dan menjadi katalisator bagi pembentukan kemitraan. Yayasan memfokuskan kegiatannya ke dalam empat program utama, yaitu:
·         Program Pengembangan Usaha Kecil Menengah;
·         Program Pelestarian Sumber Air;
·         Program Daur Ulang dan
·         Program Pendidikan Kesehatan Masyarakat
Dalam mengembangkan programnya, Yayasan berpegang pada 4 strategi utama, yaitu:
·         Mengembangkan program yang terkait usaha kami;
·         Merumuskan model kegiatan atau program percontohan yang dapat diterapkan di daerah lain;
·         Bekerja sama dengan unsur-unsur masyarakat seperti LSM, lembaga pemerintah, pranata pendidikan perilaku bisnis dan
·         Membuat replikasi model di daerah-daerah lain.
Nilai dan Perilaku: Fokus kepada Pelanggan, Konsumen dan Masyarakat
·         Secara proaktif mendengarkan kebutuhan konsumen dan masyarakat - menghasilkan tindakan yang berfokus pada peningkatan nilai
·         Menanggapi dengan serius setiap percobaan pelanggan, pembeli dan masyarakat
·         Merencanakan secara efektif - memberikan waktu persiapan yang cukup untuk bekerja dengan baik
·         Memenuhi apa yang dijanjikan - tepat waktu
·         Peduli terhadap kondisi sosial masyarakat di sekitar kami.
Perilaku ini diterapkan dalam kegiatan perusahaan sehari-hari diantaranya sejak tahun 2003, perusahaan telah memperkenalkan Program 3C (Consumer, Customer and Community) kepada karyawan. 
 Fakta sederhana ini memberikan ilustrasi mengenai cara utama kami memberikan sumbangsih positif kepada masyarakat; dengan memenuhi kebutuhan mendasar gizi dan kebersihan bagi masyarakat dengan mereka yang kami produksi dan jual. Namun kami juga yakin bahwa melakukan kegiatan usaha dengan cara yang bertanggung jawab akan menimbulkan dampak sosial positif. Misalnya, kami menciptakan dan berbagi kesejahteraan, mengembangkan keterampilan masyarakat dan menyebarluaskan keahlian ke seluruh penjuru dunia.
Kami berkomitmen untuk mengelola dampak sosial dan lingkungan kami secara bertanggung jawab, bekerja dalam kemitraan dengan para pengambil keputusan kami, menangani tantangan sosial dan lingkungan dan memberikan sumbangsih pada pembangunan yang berwawasan lingkungan. Kami juga memberikan informasi terbaru dan contoh-contoh program yang sedang dilaksanakan, serta pelaporan kinerja rutin dan rincian peringkat kami dan pengakuan menurut dan dari dunia luar perusahaan.
16.  Penelitian yang Berkesinambungan Untuk Menciptakan Inovasi
Unilever memiliki tujuan yang jelas untuk mendorong pertumbuhan merek berkelas dunia melalui inovasi yang cepat, berskala besar dan menantang. Litbang merupakan inti kegiatan tersebut, yang memadukan ilmu pengetahuan bertaraf internasional dengan wawasan konsumen yang luas untuk menghasilkan teknologi yang memuaskan konsumen di seluruh dunia.
Kemampuan Litbang Unilever terdiri dari enam laboratorium penelitian dan laboratorium utama; dua di Inggris (Colworth House dan Port Sunlight), satu di Negeri Belanda (Vlaardingen), satu di Amerika Serikat (Trumbull), satu di China (Shanghai) dan satu di India (Mumbai). Mereka bekerja secara baik dengan jaringan pusat teknologi global dan regional yang menyediakan produk-produk masa mendatang untuk perusahaan-perusahaan Unilever di seluruh dunia.
Baru-baru ini para tenaga profesional Litbang Unilever telah melakukan terobosan besar diantaranya dengan meluncurkan produk margarin Becel/Flora pro-activ yang dapat mengurangi kolesterol dalam darah dan Persil Revive yang hanya digunakan untuk perawatan pakaian-pakaian 'dry clean' di rumah.
17.  Memproduksi Produk yang Bukan Hanya Menguntungkan, Tetapi Juga Menyehatkan
Sebagai salah satu produsen makanan terbesar, Unilever memproduksi dan memasarkan makanan yang dinikmati oleh jutaan orang di seluruh dunia setiap hari. Artinya, kami dapat memberikan dampak besar terhadap kesehatan masyarakat - suatu tanggung jawab yang harus ditangani secara bersungguh-sungguh.
Namun selanjutnya kesehatan dan gizi selalu menjadi prioritas utama Unilever. Bahkan pada awal abad ke 20, perusahaan-perusahaan yang membentuk Unilever merupakan perusahaan yang pertama kali menambahkan vitamin ke dalam margarin untuk meningkatkan kandungan gizi. Kami juga yang pertama mengidentifikasi bahwa makanan tertentu dapat membantu menurunkan kolesterol. Dan penelitian khusus dewasa ini membantu kami untuk terus mempelajari lebih jauh tentang kesehatan dan gizi - keahlian yang kami gunakan untuk membuat makanan bergizi yang sesuai dengan citarasa dan gaya hidup masa kini.
Keahlian kami dalam bidang ini telah jelas diakui di dunia internasional. Dipadukan dengan kemampuan produksi kami dan keterampilan tim pemasaran, hal ini menempatkan kami pada posisi yang unik dalam menyediakan makanan yang memungkinkan pengkonsumsian makanan sehat menjadi mudah, enak dan nikmat. Dan fokus kami pada vitalitas membantu pemakainya merasa bugar, nampak bugar dan lebih menikmati kehidupan - menjadikan kesehatan dan gizi usaha kami yang utama.
Pengetahuan kami tentang kesehatan dan gizi tumbuh setiap hari dan dengan ditemukannya titik terang dalam penelitian tentang karakteristik kesehatan pada masing-masing komponen, kami mengubah formulasi produk kami. Beberapa merek kami juga berprakarsa untuk mencari cara bagaimana mengurangi komponen seperti lemak jenuh, gula dan garam.
Namun kami tidak hanya membuat dan memasarkan makanan. Kami juga membantu meningkatkan kesadaran tentang manfaat gaya hidup sehat - bukan sekedar diet - melalui kemitraan perawatan kesehatan dan badan kesehatan dunia seperti UNICEF dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Keinginan untuk mendapatkan vitalitas, kesehatan dan gizi merupakan prioritas Unilever dan kami akan terus bekerja keras untuk mengembangkan produk baru yang memungkinkan pengkonsumsian makanan sehat menjadi nikmat, menyegarkan dan terjangkau untuk setiap orang di manapun juga.
Program komunikasi internal memungkinkan setiap orang dalam usaha makanan global Unilever tetap mengetahui informasi terbaru mengenai masalah-masalah penting melalui film kartun yang menghibur dan interaktif. Film kartun ini dikemas dengan fakta tentang masalah-masalah seperti kesehatan dan gizi dan bagaimana konsumen berjuang untuk menyesuaikan pengkonsumsian makanan sehat ke dalam gaya hidup yang serba cepat. Unilever juga menggunakan sarana yang sama untuk menerapkan Asas Pemasaran Makanan dan Minumannya.
18.  Menyediakan Produk yang Berorientasi Pada Kebutuhan Konsumen
Di bawah ini adalah beberapa jenis produk dari unilever berdasarkan golongannya:
Contoh Produk Personal Hygiene:

Contoh Produk Makanan:
Contoh Produk Perawatan Rumah:


Permasalahan yang terjadi adalah pada tanggal 9 November 2009 Saham Unilever mngalami kemerosotan paling dalam sepanjang sejarah berdirinya perusahaan tersebut. Harga saham Unilever, perusahaan produk konsumen terbesar kedua dunia, anjlok hingga penurunan terbesar dalam lima tahun setelah perseroan menaikkan harga jual beberapa komoditasnya.
Harga saham anjlok 8,5%. Penurunan ini dipicu pendapatan bersih yang merosot menjadi US$1,4 miliar. Pembuat sabun Dove, pasta gigi Pepsodent, detergen Rinso, dan Lipton Tea, ini hanya mencatat pertumbuhan penjualan sebesar 5%.
Melambatnya pertumbuhan penjualan produk Unilever ini karena pembelian konsumen mengganti pemakaian dengan produk lainnya. Perusahaanpun memecat 20.000 karyawannya setelah biaya komoditas bahan baku melonjak hingga 1 juta euro pada kuartal pertama 2008.
Analisa:
Menurut saya penurunan laba ini dipicu karena kurangnya daya saing produk Unilever dibandingkan dengan produk lainnya. Keterpurukan daya saing bisa saja dikarenakan meningkatnya harga bahan baku dari produk yang diproduksi.
Penurunan penjualan Unilever sebenarnya disebabkan oleh beberapa hal, pertama. Strategi atau kebijakan perusahaan, misalnya mutu produk yang menurun, kenaikan harga yang terlalu tinggi, sales promotion yang dihentikan, pengurangan dana iklan yang cukup drastis.
Produk kebutuhan sehari-hari yang dijual melalui toko. Distributor hanya berperan di sell in (menjual ke toko), sedang sell out (penjualan keluar ke konsumen) diluar jangkauannya. Sehingga berapa besaran turn over tidak dapat dianalisa dan penghentian order secara tiba-tiba bisa saja terjadi.
Biasanya kontribusi distributor terhadap sell out melalui kegiatan pemajangan. Jadi kalau penyebaran produk ke toko sudah meluas tetapi produknya tidak jalan jelas bukan kesalahan distributor.
Kalau dalam penjualan langsung baik barang industri atau produk kebutuhan sehari-hari berharga mahal. Kenaikan atau penurunan penjualan sangat dipengaruhi keberhasilan system promosi dan juga penawaran dari penjualnya sendiri (salesman).
Kedua. keadaan pasar termasuk tingkat persaingan pada industri yang sejenis. Pasar bisa melemah karena beberapa hal: fluktuasi mata uang, kebijakan uang ketat, perubahan selera konsumen atau publisitas negatif terhadap suatu produk.
Keadaan pasar juga bisa dipengaruhi oleh karena pesaing utama sedang melakukan program bonus , meluncurkan produk baru, meningkatkan dana iklan secara besar-besaran atau munculnya pesaing baru dari perusahaan multi nasional.
Ketiga.karena masalah promosi. Promosi penjualan yang berhasil muncul dari para marketing cekatan mengolah bahan, pandai melihat situasi dan membaca selera konsumen. Memang benar promosi penjualan sering kali dipakai sebagai senjata pamungkas ketika penjualan menurun dan berniat untuk meningkatkan lagi.
Secara garis besar promosi penjualan dibagi dalam tiga jenis.
A. Consumer promotion, termasuk didalamnya antara lain pemberian sample secara gratis, pemberian kupon, pemberian hadiah, kontes dan sebagainya.
B. Trade promotion, antara lain berupa potongan harga, pemberian produk secara gratis dalam jumlah tertentu, dealer sales contest dan sebagainya.
C. Salesforce promotion yang meliputi pemberian bonus, pemilihan salesman terbaik dan lain-lain.
Untuk melakukan program promosi penjualan yang efektif, maka perusahaan Unilever harus meninjau dan mempertimbangkan beberapa aspek antara lain:
a.       Banyaknya hadiah yang diberikan. Perusahaan harus dapat menentukan hadiah yang efektif ditinjau dari segi bentuk maupun harganya. Hadiah yang berlebihan belum tentu menarik jumlah pembeli yang sebanding. Beberapa perusahaan besar mempunyai sales promotion manager yang memonitor hubungan antara besarnya bonus dengan penjualan yang dihasilkan. Dari situ mereka berharap untuk mendapatkan patokan yang berguna bagi promosi penjualan yang berikutnya.
b.      Keadaan yang mempengaruhi keikut sertaan konsumen. Perusahaan harus berupaya supaya banyak orang dapat berpartisipasi dalam promosi penjualan itu. Tetapi harus diupayakan supaya sasaran utama tetap terjangkau. Jangan sampai segmen yang tidak dituju justru menikmati keuntungan promosi penjualan itu.
c.       Cara pemberitahuan promosi penjualan. Perusahaan harus dapat menentukan tempat dimana masyarakat bisa mengetahui adanya sales promotion yang diadakan perusahaan. Misalnya di toko, di media massa, melalui pos dan sebagainya. Masing-masing cara menjangkau golongan masyarakat yang berbeda. Oleh karena itu Unileverharus berhati-hati dalam menentukan keputusan tersebut.
d.      Lama promosi.
Waktu promosi tidak boleh terlalu singkat sebab kelompok masyarakat yang terjangkau justru tidak mendapat kesempatan untuk berpartisipasi dalam promosi tersebut. Sebaliknya waktu promosi yang terlalu lama akan mengakibatkan konsumen menunda pembelian.
Penyempurnaan dari yang diungkapkan diatas bisa saja terjadi disesuaikan dengan kebisaan membeli, strategi pesaing, tujuan promosi dan sebaginya. Disamping itu Unilever harus juga menentukan timing promosi yang tepat dan budget dari sales promosi tersebut.
Lalu cara yang terakhir yang dapat dipakai membandingkan market share sebelum dan sesudah diadakan promosi penjualan. Cara lain dengan melakukan wawancara terhadap kelompok konsumen yang dituju.
Dari wawancara tersebut digali informasi tentang berapa banyak konsumen yang tertarik pada promosi itu. Bagaimana persepsi mereka terhadap promosi itu.Seberapa banyak yang memanfaatkan kesempatan dan sejauh mana pengaruhnya terhadap kebiasaan memilih produk.

SIM Fitness

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pada era teknologi sekarang ini, maraknya penggunaan system untuk mempermudah manusia dalam melaksanakan kegiatannya sudah sangat lazim dan banyak ditemukan. Seperti contoh dari system yang akan kita bahas sekaran ini, yaitu system yang digunakan oleh “Kelab Bugar Primalaras” untuk melakukan pendaftaran bagi calon pelanggannya.
Dalam melakukan pendaftaran bagi calon membernya,  ”Kelab Bugar Primalaras” menggunakan sistem, dimana sistem tersebut terintegrasi satu dengan yang lain. Dalam hal ini dapat kami berikan contoh yaitu dalam pembuatan member, “kelab Bugar Primalaras” resepsionis terintegrasi dengan kasir, dan juga accounting. Setaip bagian memiliki kepentingannya sendiri dalam integrasi ini.
Dalam makalah ini akan dibahas secara khusus tentang cara dan juga system yang digunakan dalam pendaftaran para calon member baru yang akan bergabung dengan “Kelab Bugar Primalaras”











Rumusan Masalah
Dalam makalah ini akan dibahas poin-poin masalah yang terjadi dalam system yang digunakan oleh “Kelab Bugar Primalaras”. Beberapa masalah ini terbagi dalam 2 kategori yaitu masalah terstruktur dan semi terstruktur. Dua masalah pertama adalah masalah terstruktur, sedangkan dua masalah berikutnya adalah masalah yang semi terstruktur.
Pertanyaan yang ditanyakan dalam rumusan masalah adalah:
1.      Bagaimanakah system membantu menginput data member baru?
2.      Bagaimanakah system membantu manajemen dalam mengetahui kapan membership seseorang akan berakhir?
3.      Data apa saja yang diperlukan untuk mendaftarkan diri menjadi member?
4.       Bagaimanakah bila ada data dari member yang salah input?
Tujuan
  1. Untuk menjawab bagaimana “Kelab Bugar Primalaras” menggunakan system untuk membantu kinerja manajemen dalam mengurus masalah membership terutama pendaftaran keanggotaan dan kapan keanggotaan seorang member akan habis.
  2. Langkah yang diambil apabila ada salah input klien oleh resepsionis.
  3. Untuk mengetahui apakah system pemrosesan data dalam input member baru sudah efisien.



BAB II
LANDASAN TEORI
           
Dalam buku Management Information Systems dari Raymond McLeod, Jr. dan George P. Schell, dikatakan bahwa Diagram arus data adalah penyajian grafis dari sebuah system yang mempergunakan empat bentuk symbol untuk mengilustrasikan bagaimana data mengalir melalui proses-proses yang saling tersambung. Dalam makalah ini kami membahas tentang dataflow diagram yang menjelaskan bagaimana data dalam “Kelab Bugar Primalaras” saling tersambungkan antara satu dengan yang lain sehingga dapat menjadi sebuah system yang saling terintegrasi.
Adapun mengenai pengertian sistem informasi dapat dilihat pada penjelasan dibawah ini dibawah ini :
Pengertian Data
Data adalah bahan yang akan diolah atau diproses yang bisa berupa angka-angka,huruf-huruf, simbol-simbol yang menunjukan suatu situasi dan lain-lain yang berdiri sendiri atau merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.
Keberadaan suatu data sangat menunjang terhadap informasi ,karena data merupakan bahan mentah yang diperlukan oleh pengambil keputusan . untuk lebih meeyakinkan bahwa data tidak dapat terlepas dari dari informasi dapat dilihat dari definisi mengenai informasi.
Pengertian sistem
Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi pemerintahan , karena sistem sangatlah menunjang terhadap kinerja perusahaan atau instansi pemerintah , baik yang berskala kecil maupun besar. Supaya dapat berjalan dengan baik diperlukan kerjasama diantara unsure-unsur yang terkait dalam sistem tersebut.
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan , berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu
Pengertian informasi
Dalam manajemen , informasi merupakan data yang telah diproses sehingga mempunyai arti tertentu bagi penerimanya.Sumber dari informasi adalah Data, sedangkan Data itu sendiri adalah Kenyataan yang menggambarkanm suatu kejadian, sedangkan kejadian itu merupakan suatu peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu . Dalam hal ini informasi dan data saling berkaitan.  Informasi diartikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sistem informasi adalah sistem yang diciptakan oleh para analisis dan manajer guna melaksanakan tugas khusus tertentu yang sangat esensial bagi berfungsinya organisasi.
Pengertian Informasi selalu dikaitkan dengan data, namun arti dari masing-masing kata dalam pengertian tersebut berbeda. Keberadaan suatu data sangat menunjang terhadap informasi , karena data merupakan bahan mentah yang diperlukan untuk mengambil keputusan.
Komponen – komponen yang ada dalam sistem informasi meliputi beberapa blok, yaitu :
1. Blok masukan (input)
Blok masukan ini mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi.
Input disini termasuk Metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan , yang dapat berupa dokumen - dokumen dasar.
2 . Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur,logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok keluaran (output)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
Teknologi merupakan alat yang digunakan untuk menerima masukan,menjalankan model,menyimpan dan mengakses data,menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu Teknisi,perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
5. Blok Basis Data.
Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras computer, basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan paket perangkat lunak yang disebut data base manajemen sistem ( DBMS ).
6. Blok kendali
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem bisa dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
2.1.5 Sistem informasi manajemen
Suatu sistem informasi manajemen adalah Kumpulan dari manusia dan sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk mengahasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.
Peranan sistem informasi bagi manajemen
Manajemen menbutuhkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan yang akan dilakukan sumber informasi eksternal dan informasi internal. Informasi internal dapat diperoleh dari sistem informasi berupa informasi yang dihasilkan dari operasi pengolahan data elektrnik (PDE) dan informasi Non PDE.
Analisis sistem
Tahap analisis dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (system planing)
Dan sebelum tahap perancangan.Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting , karena kesalahan didalam tahap ini akan menyebabkan kesalahan ditahap berikutnya.
Analisis sistem (system analisis) dapat didefinisikan sebagai :
Analisis Sistem yaitu Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan , kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Dalam pembahasan ini kami menggunakan Data flow diagram nomor 0 (figure 0 diagram). Hal ini karena kami ingin menggambarkan secara umum bagaimana arus data dalam registrasi itu dapat saling terintegrasi.
Dalam bab 9 tentang manajemen resiko mereka menyatakan bahwa resiko harus dapat didentifikasi untuk mengurangi kerugian yang mungkin dapat dialami oleh perusahaan. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memproteksi data adalah: memasang firewall, memperbaharui keamanan, memberikan ID unik pada setiap orang yang memiliki kemudahan mengakses data, membatasi, akses data pada orang yang ingin tahu, dan lainnya. Tetapi dalam makalah ini kami hanya membatasi diri kami untuk membahas penanganan keamanan dengan cara membatasi akses pada orang-orang yang ingin tahu. Baik dengan perbedaan otorisasi maupun dengan pemberian kata sandi dan ID.










BAB III
PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan:
“Kelab Bugar Primalaras” adalah sebuah pusat kebugaran yang memiliki banyak fasilitas di sekitar bidang kebugaran tubuh. Contohnya adalah Fitness center, Yoga, Pilates, aerobic, dll.
Dalam menjalankan usahanya, “Kelab Bugar Primalaras” menggunakan system yang terintegrasi satu dangan yang lain. Sistem yang terintegrasi adalah system pendaftaran member, serta penggunaan member.
Dalam sistem pendaftaran member, ”Kelab Bugar Primalaras” terintregasi antara Receptionist, Cashier, Accounting dan Database. Hal ini digunakan demi kemudahan dalam melakukan pendataan member, agar tidak ada data yang double, serta untuk lebih dapat memperhatikan member secara personal.

















Proses Sistem
Urutan sistem yang digunakan apabila ingin mengisi suatu member yang baru adalah:
1.      Pelanggan mengisi form aplikasi member (tiga rangkap) dan membayar biaya pendaftaran pada receptionist.
2.      Setelah itu Receptionist melakukan input data member pada database. Selain itu, receptionist juga memberikan form pendaftaran pelanggan ke bagian cashier beserta dengan uang pendaftarannya.
3.      Setelah menerima uang pendaftaran dan juga data pelanggan, cashier memberikan bill (tiga rangkap) kepada receptionist.
4.      Setelah menerima bill dari cashier, receptionist menyerahkan bill dan form aplikasi yang berwarna putih ke pelanggan. Sedangakan untuk accounting dia menyerakan bill merah & kuning serta application form yang berwarna merah.
5.      Setelah itu Resepsionis membuat kartu member dan diserahkan ke pelanggan.













Flowchart System




Dari data Flowchart di atas dapat kita lihat bahwapada saat pertama kali melakukan pendaftaran, pelanggan mengisi form pendaftaran (F.P) serta membayar uang pendaftaran.
Uang pendaftaran diberikan pada resepsionis, dimana resepsionis akan memberikan uang pembayaran itu kepada kasir untuk dibuatkan bill untuk diserahkan kembali kepada pelanggan.
Pelanggan mengisi form pedaftaran sebanyak 3 (tiga) rangkap. Rangkap pertama diberikan kepada resepsionis yang digunakan untuk membuat kartu member (K.M) untuk diserahkan kembali ke pelanggan, form rangkap ke dua diserahkan kepada accounting, lalu form rangkap ke tiga akan disimpan sebagai arsip dalam penyimpanan data



















Data Flow Diagram

Data flow diagram diatas dibuat berdasarkan Flowchart pada halaman sebelumnya. Dimana pelanggan dalam menjadi member club akan menyerahkan formulir pendaftaran yang telah diisi dan juga membayar biaya pendaftaran. Setelah itu sistem akan memproses dan mengeluarkan output berupa Kartu member, formulir, bukti kas masuk dan bill. Formulir dan juga bukti kas masuk akan masuk ke accounting, sedangkan bill dan kartu member akan diberikan ke pelanggan.





Simulasi (excel)
NO Member.
Nama Pelanggan
Alamat
No telp
Tempat/ tanggal lahir
Kategori
Harga
Daftar
Tanggal
Berakhir
Tanggal
1010001
Herdan Budianto
Jl. Semolowaru elok 12/5
089822827721
Jakarta, 8 Februari 1979
Personal Anually
3600000
12/12/2009

12/12/2010

1030002
Arief Sutanto
Jl. Raya Jemur 113/G8
085622882752
Surabaya, 14 maret 1987
Indonesian
400000
5/9/2009

5/9/2010

1020003
Cliven Budianduk
Jl. Gerilya Utara 212/16b
0817313155
Madura, 13 Oktober 1989
Students
200000
15/9/2009

15/9/2010

1020006
Stenley Adianto
Jl. Graha Family 229
08787771178
Sumatra Utara, 17 Agustus 1986
Personal 2 Years
6000000
14/1/2009

14/1/2010

1090007
Richard Surya
Jl. HR Muhammad 32b/3
08989991090
Surabaya, 10 September 1989
Pengangguran
Data Salah
12/11/2009

12/11/2010





























Tabel Kategori







Personal Anually
3600000







Personal 2 Years
6000000







Personal 3 Months
900000







Expatriate
450000







Indonesian
400000







Students
200000
















            Dalam simulasi ini dilakukan simulasi penginputan data kustomer, proses serta output yang diberikan oleh sistem . Dalam simulasi ini diberikan sistem dimana untuk dapat mengetahu harga dari kategori yang tersedia, user cukup mengetikkan nama kategori yang diinginkan. Misalkan user mengetik expatriate, maka akan secara otomastis data yang keluar di kolom harga adalah 450.000. sistem ini menggunakan excel dengan rumus: =IF(F2="Personal Anually","3600000",IF(F2="Personal 2 Years","6000000",IF(F2="Personal 3 Months","900000",IF(F2="Expatriate","450000",IF(F2="Indonesian","400000",IF(F2="Students","200000","Data Salah")))))) pada kolom harga. Apabila kategori yang dimasukkan diluar kategori yang ada maka secara otomatis akan keluar tulisan “Data Salah”. Untuk data data lainnya yang tersedia user memasukkan dari data form yang diberikan oleh para pelanggan, sesuai dengan flowchart dan juga DFD yang ada.
Dalam kolom daftar tanggal adalah tanggal pendaftaran dari menber itu. Kapan member itu mendaftarkan diri langsung dicatat pada hari itu juga. Sedangngkan berakhir tanggal menunjukkan kapan keanggotaan member di “Kelab Bugar Primalaras” berakhir.


Pengamanan Sistem
            Dalam menjaga keamanan dan privacy dari pelanggan, “Kelab Bugar Primalaras" pengaksesan database sangat dibatasi pada divisi tertentu. Pengaksesan secara penuh hanya bisa oleh resepsionis, hal itupun diproteksi dengan adanya password yang hanya diketahui oleh para resepsionis. Pengaksesan penuh oleh operator ditujukan apabila pelanggan ingin melakukan modifikasi pada data yang telah di entry sebelumnya.
            Sedangkan untuk pengaksesan oleh divisi lainnya adalah divisi Cashier, diberi pembatasan hanya dapat melihat data nama dan juga jenis member yang diambil untuk tujuan administratif semata. Untuk divisi accounting juga diberikan akses yang serupa dengan tujuan untuk mencocokan data pembayaran dari Cashier dengan data pembayaran yang ada di database.
            Untuk pengamanan lainnya adalah sistem password yang di sediakan untuk masing masing divisi seperti yang telah dijabarkan di atas. Selain itu untuk back up dan penyimpanan data digunakan sebuah sistem server yang terintegrasi yang digunakan oleh banyak divisi untuk  mengakses data yang dibutuhkan oleh divisinya masing-masing.


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

Menjawab rumusan masalah yang ada pada BAB I pendahuluan yaitu:

1.      Bagaimanakah system membantu menginput data member baru?
Sistem membantu manajemen dalam menginput data member baru dengan cara memasukkan data yang telah diinput oelh resepsionis ke dalam database. Di dalam database data data ini akan dapat diakses untuk dilihat kembali. Tujuan melihat kembali data data di database adalah untu mengetahui kapan keanggotaan berakhir dan juga untuk memberikan promosi dari “Kelab Buga Primalaras” kepada klien.

2.      Bagaimanakah system membantu manajemen dalam mengetahui kapan membership seseorang akan berakhir?
Sistem membantu manajemen mengetahui kapan membership seseorang akan berakhir dengan cara mencantumkan pada display. Selain itu pada saat member tersebut berakhir masa berlangganannya maka akan terpampang suatu notifikasi siapa saja yang telah habis masa berlangganannya dan setelah itu secara otomatis mereka akan dimintai keterangan oleh system apakah ingin melakukan perpanjangan. Jika tidak maka kartu member mereka tidak akan bias dipakai lagi.

3.      Data apa saja yang diperlukan untuk mendaftarkan diri menjadi member?
Data yang dibutuhkan untu mendaftarkan diri menjadi member di “Kelab Bugar Primalaras” dapat dilihat di simulasi di atas, yaitu: Nama lengkap, alamat dan tempat tanggal lahir.

4.       Bagaimanakah bila ada data dari member yang salah input?
Apabila ada kesalahan input data dari klien, maka “Kelab Bugar Primalaras” dapat melakukan koreksi dengan cara: resepsionis masuk ke dalam data pelanggan, lalu melakukan modifikasi data yang dikehendaki, setelah itu melakukan penyimpanan terhadap data tersebut. Hal ini hanya bias dilakukan oleh Resepsionis agar keamanan serta kevalidan data dapat tetap terjaga.
            Secara umum dapat disimpulkan bahwa “Kelab Bugar Primalaras” sangat membutuhkan system informasi dalam kegiatan bisnisnya karena “Kelab Bugar Primalaras” memiliki banyak sekali member. Selain itu adalah sangat sulit jika untuk mengetahui kapan membership seseorang berakhir dengan cara manual atau menelusiri arsip satu per satu. Dengan system yang secara itiomatis memberikan notifikasi dan mematikan kartu member, maka masalah itu tidak akan ada lagi dan kegiatan operasional perusahaan akan berjalan dengan lancar.




















DAFTAR PUSTAKA

Raymond McLeod,Jr. & George P.Schell. 2008. Management Information Systems edisi 10 Penerbit Salemba Empat.