Respect The Other

FEEL FREE TO COPY OR USE THIS PAGE'S CONTENT, BUT RESPECT THE WRITER WITH INCLUDING THE PAGE'S ADDRESS TO WHATEVER YOU WORKING ON.

Tuesday, October 19, 2010

Sisthingk Unilever


Key Of Success Unilever Group Indonesia
Dalam bukunya Greg Roworth mendefinisikan untuk meraih kesuksesan, maka perusahaan harus menerapkan  kunci-kunci kesuksesan. Kunci-kunci sukses itu memiliki peran dan andil penting dalam setiap bagiannya sendiri dalam menjalankan bisnis yang menghasilkan dan juga menguntungkan. Secara lebih jauh maka kami akan mencoba untuk menjelaskan kunci sukses yang terdapat di dalam salah satu perusahaan besar di Indonesia. Perusahaan ini melingkupi hamper semua kebutuhan masyarakat Indonesia, mulai dari personal hygiene sampai ke produk perawatan rumah. Perusahaan tersebut adalah PT. Unilever Indonesia Tbk.
Sejarah singkat mengenai PT. Unilever Indonesia Tbk
PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.
Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini  disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.
Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.
Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para pemegang saham menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi nilai nominal saham dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. C-17533 HT.01.04-TH.2003.
Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk kosmetik.
Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada tanggal 13 Juni, 2000, yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 14 Juni 2000, perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan memberi jasa-jasa penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dengan keputusan No. C-18482HT.01.04-TH.2000.
Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1933.
Perluasan Unilever Indonesia
Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Anugrah Lever (PT AL) yang bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-merk lain atas dasar lisensi perusahaan kepada PT Al.
Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan Texchem Resources Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Technopia Lever yang bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos. Pada tanggal 7 November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian jual beli saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam perjanjian tersebut Texchem Resources Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT Technopia Lever kepada Technopia Singapore Pte. Ltd.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa perusahaan pada tanggal 8 Desember 2003, perusahaan menerima persetujuan dari pemegang saham minoritasnya untuk mengakuisisi saham PT Knorr Indonesia (PT KI) dari Unilever Overseas Holdings Limited (pihak terkait). Akuisisi ini berlaku pada tanggal penandatanganan perjanjian jual beli saham antara perusahaan dan Unilever Overseas Holdings Limited pada tanggal 21 Januari 2004. Pada tanggal 30 Juli 2004, perusahaan digabung dengan PT KI. Penggabungan tersebut dilakukan dengan menggunakan metoda yang sama dengan metoda pengelompokan saham (pooling of interest). Perusahaan merupakan perusahaan yang menerima penggabungan dan setelah penggabungan tersebut PT KI tidak lagi menjadi badan hukum yang terpisah. Penggabungan ini sesuai dengan persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam suratnya No. 740/III/PMA/2004 tertanggal 9 Juli 2004.
Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) telah menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan pengambilalihan industri minuman sari buah melalui pengalihan merek “Buavita” dan “Gogo” dari Ultra ke Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan Ultra telah menyelesaikan transaksi pada bulan Januari 2008.




Kronologi
1920-30    Import oleh van den Bergh, Jurgen and Brothers
1933         Pabrik sabun – Zeepfabrieken NV Lever – Angke, Jakarta
1936         Produksi margarin dan minyak oleh Pabrik van den Bergh NV –            Angke, Jakarta
1941         Pabrik komestik – Colibri NV, Surabaya
1942-46    Kendali oleh unilever dihentikan  (Perang Dunia II)
1965-66    Di bawah kendali pemerintah
1967         Kendali usaha kembali ke Unilever berdasarkan undang-undang penanaman modal asing
1981         Go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta
1982         Pembangunan pabrik Ellida Gibbs di Rungkut, Surabaya
1988         Pemindahan Pabrik Sabun Mandi dari Colibri ke Pabrik Rungkut, Surabaya
1990         Terjun di bisnis teh
1992         Membuka pabrik es krim
1995         Pembangunan pabrik deterjen dan makanan di Cikarang, Bekasi
1996-98    Penggabungan instalasi produksi – Cikarang, Rungkut
1999         Deterjen Cair NSD – Cikarang
2000         Terjun ke bisnis kecap
2001         Membuka pabrik teh – Cikarang
2002         Membuka pusat distribusi sentral Jakarta
2003         Terjun ke bisnis obat nyamuk bakar
2004         Terjun ke bisnis makanan ringan
2005         Membuka pabrik sampo cair – Cikarang
2008         Terjun ke bisnis minuman sari buah














Dalam mengembangkan bisnisnya Unilever memiliki Key of Success berupa :
1.      Penerapan “Vitality for Shareholder” pada perumusan visinya
Vitalitas adalah inti semua kegiatan PT. Unilever Indonesia Tbk. Vitalitas terdapat di dalam produk, karyawan dan nilai-nilai mereka.
Vitalitas mempunyai arti yang berbeda bagi masing-masing orang. Ada yang menganggapnya sebagai energi, yang lain menganggapnya lebih luas lagi sebagai kondisi badan dan pikiran yang sehat – merasakan hidup yang berarti.
Bagaimanapun juga mereka mendefinisikannya, jutaan orang di seluruh dunia menggunakan produk mereka setiap hari untuk meningkatkan vitalitas kehidupan mereka – baik dengan merasa yakin pada diri mereka karena memiliki rambut yang berkilau dan senyum yang cemerlang, mempunyai rumah yang tetap segar dan bersih, atau dengan menikmati secangkir teh yang nikmat, makanan yang memuaskan dan makanan kecil yang menyehatkan.
Sejak abad 19 ketika William Hesketh Level menyatakan bahwa misi perusahaan adalah “menciptakan tempat tinggal bersama yang bersih; mengurangi beban kerja untuk wanita; meningkatkan kesehatan dan meningkatkan daya tarik pribadi, hidup lebih menyenangkan dan berarti bagi mereka yang menggunakan produk-produk kami,” vitalitas telah menjadi jantung usaha mereka.
Vitalitas berarti apa yang harus mereka pertahankan: nilai-nilai mereka, apa yang membuat mereka berbeda, dan bagaimana mereka memberi sumbangsih kepada masyarakat. Vitalitas merupakan ikatan bersama yang menghubungkan produk-produk mereka dan merupakan inti yang tidak ada duanya untuk beroperasi di seluruh dunia.
Misi vitalitas mereka mengharuskan mereka untuk menumbuhkan usaha mereka dengan menangani masalah-masalah kesehatan dan gizi. Mereka memusatkan perhatian kami pada sejumlah prioritas yang mencakup gizi anak dan keluarga, kesehatan jantung dan pengendalian berat badan.
Budaya mereka juga menggambarkan vitalitas. Menambah vitalitas hidup memerlukan standar tertinggi perilaku terhadap setiap orang yang berhubungan dengan mereka; masyarakat yang mereka sentuh dan lingkungan yang terpengaruh.
Permintaan yang terus meningkat akan lebih banyak vitalitas hidup memberi mereka kesempatan besar untuk tumbuh. Cara mereka bekerja dan produk-produk yang mereka kembangkan dibentuk oleh kecenderungan pelanggan, bersama-sama dengan kebutuhan untuk membantu meningkatkan standar kesehatan dan higiene baik di negara-negara berkembang maupun maju di seluruh dunia.

Misi Unilever Indonesia

·         Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi konsumen
·         Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.
·         Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.
·         Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi.
·         Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan memberikan imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham.
·         Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada masyarakat dan lingkungan hidup.
2.      Keterbukaan dalam Struktur Organisasi dan Promosi Dalam Perusahaan
Sebagai seorang sarjana anda memiliki harapan karir tinggi – yang kami yakin dapat dipenuhi oleh Unilever Indonesia. Demikian pula, mutu yang kami cari untuk manajer kami di masa mendatang juga tinggi. mereka berharap para sarjana muda Indonesia mampu memadukan kecerdasan, akal sehat, kedewasaan, kepekaan terhadap orang lain, tingkat tinggi ketrampilan komunikasi dan kemampuan untuk mengarahkan energi dan komitmen anda untuk tugas-tugas yang diberikan.
Mereka mengundang para lulusan Universitas untuk bergabung bersama mereka sebagai ahli khusus atau umum, bagaimanapun juga para lulusan tersebut akan memulai di salah satu dari 7 fungsi usaha utama kami. Bagi mereka yang memiliki potensi nyata akan ditawari kesempatan untuk bekerja di perusahaan-perusahaan Unilever di luar negeri untuk membangun karir mereka lebih lanjut. Lebih dari 50% dari para manajer kami masuk melalui program Magang. Hal ini membuktikan bahwa dalam perusahaan mereka keterbukaan untuk promosi berada di dalam tangan pekerja itu sendiri. Karena banyak perusahaan di luar yang tidak memberikan kesempatan bagi mereka yang brilian untuk sempat berkarya dan meningkatkan jenjang karirnya karena ketertutupan struktur organisasi dan juga promosi dalam perusahaan.
3.      Menciptakan Suasana Kerja yang Kondusif Bagi Pekerja
Menciptakan suasana kerja yang kondusif sangat penting. Hal ini dikarenakan karyawan merupakan faktor penting dalam kaitannya dengan cara mereka menjalankan usaha. Karyawan adalah pusat dari segala kegiatan yang mereka lakukan. Profesionalisme mereka, cara kerja mereka/keseimbangan hidup, kemampuan mereka untuk memberikan sumbangsih secara merata sebagai bagian dari angkatan kerja dengan beragam latar belakang, kesemuanya ini merupakan masalah-masalah yang kami prioritaskan.
Kami tumbuh sebagai perusahaan atas dasar pertumbuhan para karyawan kami. Wawasan ini melatarbelakangi semua upaya kami agar para karyawan tetap sejahtera dan berkomitmen - hal ini jugalah yang membuat kami dapat terus menjalin hubungan yang erat - para karyawan kami di seluruh dunia, melakukan survei dan "pemeriksaan detak" yang kemudian dimasukkan ke arah usaha kami di masa mendatang.

4.      Menggunakan Prinsip Bisnis “Untuk Terus Berkembang Lebih Baik”
Prinsip Bisnis Unilever merupakan standar perilaku bagi seluruh karyawan Unilever di seluruh dunia. Unilever berkomitmen untuk secara terus menerus memperbaiki cara mereka bekerja untuk mencapai tujuan jangka panjang dalam mengembangkan usaha yang berwawasan lingkungan.
Komitmen di dalam prinsip bisnis ini menjadi acuan kami dalam kemitraan dengan para pengambil keputusan kami, menangani tantangan sosial dan lingkungan dan memberikan sumbangsih pada pembangunan yang berwawasan lingkungan.
5.      Disclosure Keuangan Perusahaan yang Jelas dan Transparan
Sebagai perusahaan terbuka yang listing di BEI, Unilever wajib mendisclose semua laporan keuangannya kepada Publik sebagai bentukpertanggungjawaban atas modal yang disetor oleh para stockholder dan juga sebagai peranggung jawaban kinerja manajemen. Laporan keuangan secara peiodis dapat diunduh secara bebas oleh masyarakat di: http://www.unilever.co.id/id/ourcompany/Investor/laporantahunan.asp
6.      Menjadikan Integritas Sebagai Dasar Pelayanan Pada Shareholder
Unilever melakukan kegiatan usaha atas dasar integritas dan menghormati setiap orang, perusahaan dan lingkungan tempat mereka beroperasi merupakan faktor utama yang menjadi tanggung jawab perusahaan mereka.
7.      Selalu Berusaha Memberi Dampak Positif
Tujuan kami adalah memberikan dampak positif dengan berbagai cara yaitu: melalui produk kami, kegiatan dan hubungan niaga kami, melalui bantuan sukarela, dan melalui beragam cara lain yang melibatkan masyarakat (Corporate Social Responsibility).

8.      Komitmen Sinambung Untuk Kerja Sama Jangka Panjang

Kami juga berkomitmen untuk secara terus menerus memperbaiki cara kami mengelola dampak lingkungan dan bekerja untuk mencapai tujuan jangka panjang dalam mengembangkan usaha yang berwawasan lingkungan. Hal ini memungkinkan Unilever mendapatkan tempat istimewa dan juga brand image tersendiri sebagai perusahaan yang berfikir untuk bekerjasama untuk jangka panjang ketimbang hanya untuk eksploitasi terhadap sumber daya yang ada

9.      Menetapkan Standar Perusahaan Dalam Setiap Pengerjaan

Tujuan perusahaan kami adalah menetapkan aspirasi kami dalam menjalankan usaha. Hal ini didukung oleh aturan asas usaha kami yang menguraikan standar usaha yang ditaati oleh setiap karyawan Unilever, dimanapun mereka berada di seluruh dunia. Aturan tersebut juga mendukung pendekatan kami terhadap tanggung jawab pengawasan dan perusahaan. Hal ini menimbulkan quality control yang meningkatkan kepercayaan Konsumen terhadap produk dari Unilever.

10.  Terbuka Dalam Kerja Sama

Kami bersedia bekerjasama dengan para pemasok yang memiliki nilai kerja yang sama seperti perusahan kami dan bekerja dengan standar yang sama seperti yang kami lakukan. Etika usaha mitra usaha kami, sejalan dengan asas etika usaha kami, terdiri dari sepuluh asas yang mencakup integritas dan tanggung jawab usaha yang terkait dengan para karyawan, konsumen dan lingkungan
11.  Keterbukaan Perusahaan Secara Menyeluruh pada Publik
Sebagai perusahaan besar Unilever membuka dirinya seluas- luasnya pada masyarakat untuk dapat lebih mengenal dan dapat mengakrabkan diri dengan perusahaan tersebut. Dengan lebih menghenal dan akrab, maka masyarakat akan lebih cenderung untuk membeli produk dari seseorang atau dari perusahaan yang dekat dan akrab dengan mereka. Berikut di bawah adalah situs yang mendeskripsikan perusahaan secara gamblang:

12.  Promosi Dengan Cara Memberikan Tips
Dalam mendekatkan diri dengan konsumennya, khususnya melalui situs terkait, pihak Unilever memberikan bukan hanya pemaparan tentang perusahaannya, tetapi juga tips-tips yang berguna bagi masyarakat.
Dalam memberikan tips-tips nya unilever tak mau ketinggalan untuk sekaligus berpromosi tentang produknya. Seperti yang dicontohkan di bawah ini:
Dalam kondisi di atas, para pengguna tips tersebut akan selalu teringat oleh 2 produk yang dipromosikan oleh Unilever yaitu Cif dan juga Domestos. Media promosi iniadalah salah satu media promosi yang baik yang menggunakan metode take and give.

13.  Penerapan Standar Yang Dimulai Dari Bahan Baku Produk
Dalam bisnis perusahaan, pertumbuhan berkelanjutan merupakan hal yang sangat penting. Karena itu, kami senantiasa mendorong mitra agar berbisnis dengan cara yang berkelanjutan. Melalui Program Manajemen Kualitas Pemasok (Supplier Quality Management Programme -  SQMP), kami mendorong para pemasok menerapkan standar tertinggi dalam berbisnis. Penerima penghargaan SQMP tertinggi diberikan "Preferred Partner Certification", dimana dituntut memberikan kualitas barang pada level tertentu, pengiriman dalam jumlah dan waktu yang tepat, menawarkan harga kompetitif, flesibel dan menjaga kepercayaan. SQMP mencakup seluruh pemasok Unilever termasuk pemasok kemasan, bahan baku hingga bahan parfum.

14.  Menciptakan Jalur Distribusi Efektif

Dalam melayani para pelanggan, Unilever membutuhkan jaringan distribusi yang besar dan efisien untuk produk kami. Dalam kompetisi yang kian ketat, distribusi produk yang efektif dan merata, menentukan sebuah produk menjadi pilihan pelanggan.
Untuk menjaga dan memperkuat kelangsungan distribusi produk, Unilever memilih untuk membina kerjasama yang harmonis dengan berbagai mitra distributor yang independen. Dengan sistem distribusi yang kuat, Unilever memasok sekitar 550.000 outlet toko dan warung melalui lebih dari 350 distributor yang handal dan terpecaya. Mereka menyalurkan, menyimpan, serta menjual produk-produk dengan kualitas terbaik kepada setiap outlet dari 17 kantor depo penjualan dan dua gudang pusat Unilever, dimana secara terus menerus dilakukan pemantauan dan dukungan kepada setiap distributor
15.  Memberikan Kontribusr CSR Secara Nyata Kepada Masyarakat
Berikut di bawah adalah lampiran hasil laporan dari CSR tahun 2004 PT. Unilever Indonesia Tbk. (Diunduh dari http://www.unilever.co.id/id/Images/ULI-CSR2004_Indonesia_tcm108-88405.pdf)
Dalam Laporan ini menjelaskan tentang salah satu program CSR dari Unilever Indonesia. Unilever mendirikan sebuah yayasan yaitu Yayasan Unilever Indonesia Peduli (UPF). Misi dari Yayasan Unilever Indonesia Peduli (UPF) adalah menggali dan memberdayakan potensi masyarakat, memberikan nilai tambah bagi masyarakat, memadukan kekuatan para mitra dan menjadi katalisator bagi pembentukan kemitraan. Yayasan memfokuskan kegiatannya ke dalam empat program utama, yaitu:
·         Program Pengembangan Usaha Kecil Menengah;
·         Program Pelestarian Sumber Air;
·         Program Daur Ulang dan
·         Program Pendidikan Kesehatan Masyarakat
Dalam mengembangkan programnya, Yayasan berpegang pada 4 strategi utama, yaitu:
·         Mengembangkan program yang terkait usaha kami;
·         Merumuskan model kegiatan atau program percontohan yang dapat diterapkan di daerah lain;
·         Bekerja sama dengan unsur-unsur masyarakat seperti LSM, lembaga pemerintah, pranata pendidikan perilaku bisnis dan
·         Membuat replikasi model di daerah-daerah lain.
Nilai dan Perilaku: Fokus kepada Pelanggan, Konsumen dan Masyarakat
·         Secara proaktif mendengarkan kebutuhan konsumen dan masyarakat - menghasilkan tindakan yang berfokus pada peningkatan nilai
·         Menanggapi dengan serius setiap percobaan pelanggan, pembeli dan masyarakat
·         Merencanakan secara efektif - memberikan waktu persiapan yang cukup untuk bekerja dengan baik
·         Memenuhi apa yang dijanjikan - tepat waktu
·         Peduli terhadap kondisi sosial masyarakat di sekitar kami.
Perilaku ini diterapkan dalam kegiatan perusahaan sehari-hari diantaranya sejak tahun 2003, perusahaan telah memperkenalkan Program 3C (Consumer, Customer and Community) kepada karyawan. 
 Fakta sederhana ini memberikan ilustrasi mengenai cara utama kami memberikan sumbangsih positif kepada masyarakat; dengan memenuhi kebutuhan mendasar gizi dan kebersihan bagi masyarakat dengan mereka yang kami produksi dan jual. Namun kami juga yakin bahwa melakukan kegiatan usaha dengan cara yang bertanggung jawab akan menimbulkan dampak sosial positif. Misalnya, kami menciptakan dan berbagi kesejahteraan, mengembangkan keterampilan masyarakat dan menyebarluaskan keahlian ke seluruh penjuru dunia.
Kami berkomitmen untuk mengelola dampak sosial dan lingkungan kami secara bertanggung jawab, bekerja dalam kemitraan dengan para pengambil keputusan kami, menangani tantangan sosial dan lingkungan dan memberikan sumbangsih pada pembangunan yang berwawasan lingkungan. Kami juga memberikan informasi terbaru dan contoh-contoh program yang sedang dilaksanakan, serta pelaporan kinerja rutin dan rincian peringkat kami dan pengakuan menurut dan dari dunia luar perusahaan.
16.  Penelitian yang Berkesinambungan Untuk Menciptakan Inovasi
Unilever memiliki tujuan yang jelas untuk mendorong pertumbuhan merek berkelas dunia melalui inovasi yang cepat, berskala besar dan menantang. Litbang merupakan inti kegiatan tersebut, yang memadukan ilmu pengetahuan bertaraf internasional dengan wawasan konsumen yang luas untuk menghasilkan teknologi yang memuaskan konsumen di seluruh dunia.
Kemampuan Litbang Unilever terdiri dari enam laboratorium penelitian dan laboratorium utama; dua di Inggris (Colworth House dan Port Sunlight), satu di Negeri Belanda (Vlaardingen), satu di Amerika Serikat (Trumbull), satu di China (Shanghai) dan satu di India (Mumbai). Mereka bekerja secara baik dengan jaringan pusat teknologi global dan regional yang menyediakan produk-produk masa mendatang untuk perusahaan-perusahaan Unilever di seluruh dunia.
Baru-baru ini para tenaga profesional Litbang Unilever telah melakukan terobosan besar diantaranya dengan meluncurkan produk margarin Becel/Flora pro-activ yang dapat mengurangi kolesterol dalam darah dan Persil Revive yang hanya digunakan untuk perawatan pakaian-pakaian 'dry clean' di rumah.
17.  Memproduksi Produk yang Bukan Hanya Menguntungkan, Tetapi Juga Menyehatkan
Sebagai salah satu produsen makanan terbesar, Unilever memproduksi dan memasarkan makanan yang dinikmati oleh jutaan orang di seluruh dunia setiap hari. Artinya, kami dapat memberikan dampak besar terhadap kesehatan masyarakat - suatu tanggung jawab yang harus ditangani secara bersungguh-sungguh.
Namun selanjutnya kesehatan dan gizi selalu menjadi prioritas utama Unilever. Bahkan pada awal abad ke 20, perusahaan-perusahaan yang membentuk Unilever merupakan perusahaan yang pertama kali menambahkan vitamin ke dalam margarin untuk meningkatkan kandungan gizi. Kami juga yang pertama mengidentifikasi bahwa makanan tertentu dapat membantu menurunkan kolesterol. Dan penelitian khusus dewasa ini membantu kami untuk terus mempelajari lebih jauh tentang kesehatan dan gizi - keahlian yang kami gunakan untuk membuat makanan bergizi yang sesuai dengan citarasa dan gaya hidup masa kini.
Keahlian kami dalam bidang ini telah jelas diakui di dunia internasional. Dipadukan dengan kemampuan produksi kami dan keterampilan tim pemasaran, hal ini menempatkan kami pada posisi yang unik dalam menyediakan makanan yang memungkinkan pengkonsumsian makanan sehat menjadi mudah, enak dan nikmat. Dan fokus kami pada vitalitas membantu pemakainya merasa bugar, nampak bugar dan lebih menikmati kehidupan - menjadikan kesehatan dan gizi usaha kami yang utama.
Pengetahuan kami tentang kesehatan dan gizi tumbuh setiap hari dan dengan ditemukannya titik terang dalam penelitian tentang karakteristik kesehatan pada masing-masing komponen, kami mengubah formulasi produk kami. Beberapa merek kami juga berprakarsa untuk mencari cara bagaimana mengurangi komponen seperti lemak jenuh, gula dan garam.
Namun kami tidak hanya membuat dan memasarkan makanan. Kami juga membantu meningkatkan kesadaran tentang manfaat gaya hidup sehat - bukan sekedar diet - melalui kemitraan perawatan kesehatan dan badan kesehatan dunia seperti UNICEF dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Keinginan untuk mendapatkan vitalitas, kesehatan dan gizi merupakan prioritas Unilever dan kami akan terus bekerja keras untuk mengembangkan produk baru yang memungkinkan pengkonsumsian makanan sehat menjadi nikmat, menyegarkan dan terjangkau untuk setiap orang di manapun juga.
Program komunikasi internal memungkinkan setiap orang dalam usaha makanan global Unilever tetap mengetahui informasi terbaru mengenai masalah-masalah penting melalui film kartun yang menghibur dan interaktif. Film kartun ini dikemas dengan fakta tentang masalah-masalah seperti kesehatan dan gizi dan bagaimana konsumen berjuang untuk menyesuaikan pengkonsumsian makanan sehat ke dalam gaya hidup yang serba cepat. Unilever juga menggunakan sarana yang sama untuk menerapkan Asas Pemasaran Makanan dan Minumannya.
18.  Menyediakan Produk yang Berorientasi Pada Kebutuhan Konsumen
Di bawah ini adalah beberapa jenis produk dari unilever berdasarkan golongannya:
Contoh Produk Personal Hygiene:

Contoh Produk Makanan:
Contoh Produk Perawatan Rumah:


Permasalahan yang terjadi adalah pada tanggal 9 November 2009 Saham Unilever mngalami kemerosotan paling dalam sepanjang sejarah berdirinya perusahaan tersebut. Harga saham Unilever, perusahaan produk konsumen terbesar kedua dunia, anjlok hingga penurunan terbesar dalam lima tahun setelah perseroan menaikkan harga jual beberapa komoditasnya.
Harga saham anjlok 8,5%. Penurunan ini dipicu pendapatan bersih yang merosot menjadi US$1,4 miliar. Pembuat sabun Dove, pasta gigi Pepsodent, detergen Rinso, dan Lipton Tea, ini hanya mencatat pertumbuhan penjualan sebesar 5%.
Melambatnya pertumbuhan penjualan produk Unilever ini karena pembelian konsumen mengganti pemakaian dengan produk lainnya. Perusahaanpun memecat 20.000 karyawannya setelah biaya komoditas bahan baku melonjak hingga 1 juta euro pada kuartal pertama 2008.
Analisa:
Menurut saya penurunan laba ini dipicu karena kurangnya daya saing produk Unilever dibandingkan dengan produk lainnya. Keterpurukan daya saing bisa saja dikarenakan meningkatnya harga bahan baku dari produk yang diproduksi.
Penurunan penjualan Unilever sebenarnya disebabkan oleh beberapa hal, pertama. Strategi atau kebijakan perusahaan, misalnya mutu produk yang menurun, kenaikan harga yang terlalu tinggi, sales promotion yang dihentikan, pengurangan dana iklan yang cukup drastis.
Produk kebutuhan sehari-hari yang dijual melalui toko. Distributor hanya berperan di sell in (menjual ke toko), sedang sell out (penjualan keluar ke konsumen) diluar jangkauannya. Sehingga berapa besaran turn over tidak dapat dianalisa dan penghentian order secara tiba-tiba bisa saja terjadi.
Biasanya kontribusi distributor terhadap sell out melalui kegiatan pemajangan. Jadi kalau penyebaran produk ke toko sudah meluas tetapi produknya tidak jalan jelas bukan kesalahan distributor.
Kalau dalam penjualan langsung baik barang industri atau produk kebutuhan sehari-hari berharga mahal. Kenaikan atau penurunan penjualan sangat dipengaruhi keberhasilan system promosi dan juga penawaran dari penjualnya sendiri (salesman).
Kedua. keadaan pasar termasuk tingkat persaingan pada industri yang sejenis. Pasar bisa melemah karena beberapa hal: fluktuasi mata uang, kebijakan uang ketat, perubahan selera konsumen atau publisitas negatif terhadap suatu produk.
Keadaan pasar juga bisa dipengaruhi oleh karena pesaing utama sedang melakukan program bonus , meluncurkan produk baru, meningkatkan dana iklan secara besar-besaran atau munculnya pesaing baru dari perusahaan multi nasional.
Ketiga.karena masalah promosi. Promosi penjualan yang berhasil muncul dari para marketing cekatan mengolah bahan, pandai melihat situasi dan membaca selera konsumen. Memang benar promosi penjualan sering kali dipakai sebagai senjata pamungkas ketika penjualan menurun dan berniat untuk meningkatkan lagi.
Secara garis besar promosi penjualan dibagi dalam tiga jenis.
A. Consumer promotion, termasuk didalamnya antara lain pemberian sample secara gratis, pemberian kupon, pemberian hadiah, kontes dan sebagainya.
B. Trade promotion, antara lain berupa potongan harga, pemberian produk secara gratis dalam jumlah tertentu, dealer sales contest dan sebagainya.
C. Salesforce promotion yang meliputi pemberian bonus, pemilihan salesman terbaik dan lain-lain.
Untuk melakukan program promosi penjualan yang efektif, maka perusahaan Unilever harus meninjau dan mempertimbangkan beberapa aspek antara lain:
a.       Banyaknya hadiah yang diberikan. Perusahaan harus dapat menentukan hadiah yang efektif ditinjau dari segi bentuk maupun harganya. Hadiah yang berlebihan belum tentu menarik jumlah pembeli yang sebanding. Beberapa perusahaan besar mempunyai sales promotion manager yang memonitor hubungan antara besarnya bonus dengan penjualan yang dihasilkan. Dari situ mereka berharap untuk mendapatkan patokan yang berguna bagi promosi penjualan yang berikutnya.
b.      Keadaan yang mempengaruhi keikut sertaan konsumen. Perusahaan harus berupaya supaya banyak orang dapat berpartisipasi dalam promosi penjualan itu. Tetapi harus diupayakan supaya sasaran utama tetap terjangkau. Jangan sampai segmen yang tidak dituju justru menikmati keuntungan promosi penjualan itu.
c.       Cara pemberitahuan promosi penjualan. Perusahaan harus dapat menentukan tempat dimana masyarakat bisa mengetahui adanya sales promotion yang diadakan perusahaan. Misalnya di toko, di media massa, melalui pos dan sebagainya. Masing-masing cara menjangkau golongan masyarakat yang berbeda. Oleh karena itu Unileverharus berhati-hati dalam menentukan keputusan tersebut.
d.      Lama promosi.
Waktu promosi tidak boleh terlalu singkat sebab kelompok masyarakat yang terjangkau justru tidak mendapat kesempatan untuk berpartisipasi dalam promosi tersebut. Sebaliknya waktu promosi yang terlalu lama akan mengakibatkan konsumen menunda pembelian.
Penyempurnaan dari yang diungkapkan diatas bisa saja terjadi disesuaikan dengan kebisaan membeli, strategi pesaing, tujuan promosi dan sebaginya. Disamping itu Unilever harus juga menentukan timing promosi yang tepat dan budget dari sales promosi tersebut.
Lalu cara yang terakhir yang dapat dipakai membandingkan market share sebelum dan sesudah diadakan promosi penjualan. Cara lain dengan melakukan wawancara terhadap kelompok konsumen yang dituju.
Dari wawancara tersebut digali informasi tentang berapa banyak konsumen yang tertarik pada promosi itu. Bagaimana persepsi mereka terhadap promosi itu.Seberapa banyak yang memanfaatkan kesempatan dan sejauh mana pengaruhnya terhadap kebiasaan memilih produk.